Kamis, 28 November 2013

Vertical Farming

Vertical Farming adalah sebuah cara untuk mengolah tanaman dan hewan didalam rumah kaca pencakar langit atau pada bidang vertical. Konsep mengenai Vertical Farming telah ada sejak jaman Babylonia (the Hanging Gardens of Babylonia).

Sumber Permasalahan

Pada tahun 2050, hampir 80% dari populasi dunia akan tinggal didaerah perkotaan, dan diperkirakan jika populasi manusia akan meningkat sekitar 3milyar jiwa dari jumlah populsi saat ini. Sehingga sekitar 109 hektar tanah akan dibutuhkan untuk lahan pertanian guna mencukupi kebutuhan yang ada pada saat itu, jika teknik pertanian tradisional tetap di lakukan. Sedangkan pada masa depan, lebih dari 80% lahan yang cocok menjadi lahan pertanian telah digunakan untuk menjadi tempat tinggal, dan sisanya telah dibiarkan tersia-sia berkat manajemen yang buruk.



Pemecahan Masalah

Konsep mengenai Vertical Farming telah ada sejak jaman Babylonia (the Hanging Gardens of Babylonia), sehingga kemunculannya kembali sekarang ini bukanlah sesuatu yang baru, tapi kebutuhan mendesak untuk memenuhi permintaan bahan makanan pada masa yang akan datang, jika tidak diikuti dengan perkembangan teknologi akan menimbulkan masalah besar kedepannya.

Gagasan membangun sebuah pertanian yang menjulang ke langit dipelopori oleh Despommier. Bersama para mahasiswanya, Dospemmier mendesai sebuah pertanian yang dapat memenuhi keutuhan 50.000 warga kota newyork. Konsepnya adalah berupa gedung pencakar langit disebuah kota modern yang dapat menghasilkan bahan makanan berbagai macam variasi (dapat dipanen terus-menerus) dan membantu pengolahan air bagi masyarakat kota, juga dapat memperbaiki ekosistem yang telah dikorbankan untuk pertanian horizontal dan menekan efek negatif perkembangan populasi manusia terhadap lingkungan.


Keuntungan dari Vertical Farming


  • ·        Dapat memproduksi jenis tanaman satu tahun penuh, dengan 1 hektar lahan dalam ruangan sama dengan 4-6 hektar lahan pertanian tradisional.
  • ·         Tidak ada kegagalan panen karena faktor iklim, dan hama.
  • ·         Semua tanaman Vertical Farming merupakan tanaman organik karena tidak menggunakan herbisida, pestisida, atau fertilizers.
  • ·         Vertical Farming mengubah air yang telah tercemar menjadi air yang dapat diminum dengan cara mengumpulkan air hasil penguapan.
  • ·         Aktifitas Vertical Farming menyebabkan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, karena tidak ada penggunaan traktor, mesin pembajak dan pengiriman
  • ·         Vertical Farming menggunakan pupuk organik yang berasal dari mengubah bagian-bagian tumbuhan dan hewan yang tidak dapat dimakan.


Kekurangan dari Vertical Farming




  • Masalah penyerbukan, karena Vertical Farming akan menjadi tempat yang bebas serangga, maka proses penyerbukan harus dilakukan dengan manual oleh manusia, dimana akan menyebabkan biaya produksi lebih besar.
  • Biaya yang dibebankan kepada konsumen saat membeli produk hasil dari Vertical Farming sangat besar karena menanggung beban produksi yang tidak sedikit.

0 komentar :

Posting Komentar